1. Pengeluaran untuk pemeliharaan (maintenance)
Pengeluaran yang bertujuan untuk mempertahankan aktiva tetap pada kondisi tetap baik. Pengeluaran untuk pemeliharaan tidak mengkibatkan penambahan terhadap manfaat aktiva tetap yang bersangkutan, sehingga jumlah pengeluarannya dicatat debet pada akun Beban Pemeliharaan.
2. Pengeluaran Untuk Reparasi (Repair)
Pengeluaran yang bertujuan untuk mengembalikan aktiva tetap pada kondisi semula. Misalnya pengeluaran untuk mengganti bagian-bagian yang rusak yang sifatnya biasa. Manfaat pengeluaran ini hanya untuk kelangsungan jalannya operasi. Oleh karena itu pengeluaran untuk reparasi dicatat debet akun Beban Reparasi.
3. Pengeluaran untuk mengganti Komponen yang rusak (Replacement)
Pengeluaran untuk mengganti sebagian atau seluruh dari komponen aktiva tetap yang rusak berat. Pengeluaran ini biasanya mengakibatkan penambahan terhadap usia penggunaan aktiva tetap yang bersangkutan. Jumlah pengeluaran biasanya cukup berati. Oleh karena itu pengeluaran demikian dicatat debet akun Aktiva Tetap yang bersangkutan, atau debet pada akun Akumulsi penyusutan.
4. Pengeluaran Untuk Perbaikan (Bettermaent)
Pengeluaran bertujuan untuk meningkatkan aktiva tetap dari kondisi semula kepada kondisi yang lebih baik. Perbaikan yang dilakukan bukan karena aktiva tetap dalam keadaan rusak, tetapi pengeluaran dirancang untuk menungkatkan kapasitas, atau untuk memperpanjang usai penggunaan aktiva tetap. Pengeluaran ini dicatat debet pada akun aktiva tetap yang bersangkutan.
5. Peneluaran Untuk Penambahan (Addition)
Pengeluaran bertujuan untuk perluasan atau peningkatan fasilitas yang sudah ada, misalnya untuk menambah bangunan sayap dari sebuah pabrik, perluasan tempat parkir kendaraan dan sebagainya. Peneluaran demikian dicatat debet pada akun aktiva tetap yang bersangkutan
Makasih sudah membantu
ReplyDeletesaran kak kasih contoh soalnya sekalian.. makasih
ReplyDelete