Metode
jumlah angka tahun merupakan bentuk lain untuk mempercepat depresiasi.
Depresiasi tahunan dihitung dengan cara mengurangi nilai sisa dari
biaya sebenarnya (Nilai Taksiran-Taksiran Residu), dan mengalikan jumlah ini dengan angka pecahan dari
depresiasi.
> Penyebut pecahan adalah jumlah angka tahun dari usia
kegunaan
misalakan untuk usia 5 tahun, penyebutnya = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 =15.
> Pembilangnya adalah tahun dengan urutan mundur.
untuk tahun pertama penyebut nya adalah 5; tahun kedua 4; tahun ketida 3; dst
Hasil tersebut diperoleh dari penguran tahun setalah aktiva tersebut dipakai. Misalakan aktiva tetap dibeli
pada 1 Januari 2010 maka penyusutan tahun 2010 pembilangnya adalah 5, kemudian penyusutan berikutnya
Contoh:
Pada bulan Desember 2003 PT. PARODI membeli sebuah mesin dengan harga Rp 167.000.000,00. Mesin dioperasikan milai tanggal 1 Januari dengan umur ekonomis 6 tahun dan nilai residunya Rp 10.000.000,00
Hitunglah penyusutan dengan metode jumlah angka tahun
JAWAB:
umur ekonomis 6 tahun: 1+2+3+4+5+6=21
penyusutan tahun I 6/21 x 167.000.000-10.000.000 = 45.000.000
II 5/21 x 167.000.000-10.000.000 = 37.500.000
III 4/21 x 167.000.000-10.000.000 = 30.000.000
IV 3/21 x 167.000.000-10.000.000 = 22.500.000
V 2/21 x 167.000.000-10.000.000 = 15.000.000
VI 1/21 x 167.000.000-10.000.000 = 7.500.000
pada 1 Januari 2010 maka penyusutan tahun 2010 pembilangnya adalah 5, kemudian penyusutan berikutnya
Contoh:
Pada bulan Desember 2003 PT. PARODI membeli sebuah mesin dengan harga Rp 167.000.000,00. Mesin dioperasikan milai tanggal 1 Januari dengan umur ekonomis 6 tahun dan nilai residunya Rp 10.000.000,00
Hitunglah penyusutan dengan metode jumlah angka tahun
JAWAB:
umur ekonomis 6 tahun: 1+2+3+4+5+6=21
penyusutan tahun I 6/21 x 167.000.000-10.000.000 = 45.000.000
II 5/21 x 167.000.000-10.000.000 = 37.500.000
III 4/21 x 167.000.000-10.000.000 = 30.000.000
IV 3/21 x 167.000.000-10.000.000 = 22.500.000
V 2/21 x 167.000.000-10.000.000 = 15.000.000
VI 1/21 x 167.000.000-10.000.000 = 7.500.000